Mengenal Tokoh
Sosiolog yang Disangka Perempuan, Padahal Laki-laki

Dalam dunia akademik, nama seseorang sering kali menimbulkan kesan pertama yang menyesatkan. Beberapa sosiolog besar memiliki nama yang terdengar seperti nama perempuan, padahal mereka adalah laki-laki. Berikut tiga tokoh sosiologi yang kerap disalahpahami dari namanya.
Jackie Élie Derrida: Bapak Dekonstruksi
Jackie Élie Derrida (1930–2004) adalah seorang filsuf dan sosiolog keturunan Aljazair-Prancis yang dikenal sebagai tokoh utama dalam post-strukturalisme dan postmodernisme. Ia mengembangkan teori dekonstruksi yang kemudian menjadi salah satu pendekatan penting dalam kajian filsafat, sastra, dan ilmu sosial. Sepanjang kariernya, Derrida menerbitkan lebih dari 40 buku serta ratusan esai dan ceramah publik yang menyumbang besar pada perkembangan teori kritis. Meskipun nama “Jackie” sering diasosiasikan dengan perempuan, Derrida adalah tokoh pria yang berpengaruh dalam pemikiran abad ke-20.
Novri Susan: Sosiolog Konflik Indonesia
Novri Susan adalah seorang sosiolog Indonesia dan dosen di Universitas Airlangga. Ia juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APSSI). Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah buku Sosiologi Konflik: Teori-teori dan Analisis yang pertama kali terbit tahun 2008 dan diperbarui pada 2019. Buku ini menjadi rujukan penting dalam studi konflik di Indonesia. Nama “Novri Susan” yang kental dengan nuansa feminin sering membuat orang keliru mengira beliau seorang perempuan, padahal Novri adalah sosiolog pria yang aktif dalam dunia akademik dan organisasi keilmuan.
Neelly Bellah, Robert: Sosiolog Agama dari Amerika
Robert Neelly Bellah (1927–2013) adalah seorang sosiolog terkemuka asal Amerika Serikat dan Profesor Sosiologi di Universitas California, Berkeley. Ia dikenal luas atas kontribusinya dalam bidang sosiologi agama, terutama melalui konsep “civil religion” di Amerika. Nama tengahnya, “Neelly”, dan urutan namanya yang terkadang ditulis “Neelly Bellah, Robert” di beberapa dokumen membuat sebagian orang mengira bahwa ia adalah seorang perempuan. Namun Bellah adalah laki-laki yang berperan besar dalam mengembangkan teori sosiologis tentang agama dan masyarakat modern.

Dr. Dede Syarif
Dr. Dede Syarif adalah seorang akademisi dan sosiolog dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang menempuh pendidikan sosiologi di Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia dikenal aktif dalam pengembangan ilmu sosiologi melalui berbagai kegiatan akademik, termasuk mengikuti short course di Jerman dan Australia. Selain itu, Dr. Dede merupakan pendiri komunitas kajian Perspektif Sosiologi yang berfokus pada analisis isu-isu sosial kontemporer. Ia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Program Studi Sosiologi di tingkat S1, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Bandung