Ringkasan Teori

Kita adalah Apa yang Kita Lakukan: Menyelami Teori Praktik Sosial Pierre Bourdieu

Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali tidak menyadari bahwa apa yang kita lakukan berulang kali bukan sekadar kebiasaan pribadi, melainkan bagian dari praktik sosial yang lebih luas. Melalui lensa teori praktik sosial yang dikembangkan oleh Pierre Bourdieu, kita dapat memahami bagaimana tindakan-tindakan kecil dalam rutinitas kita sesungguhnya berperan besar dalam membentuk struktur sosial dan identitas diri.

Apa Itu Teori Praktik Sosial?

Teori praktik sosial berupaya menjelaskan bagaimana tindakan manusia tidak berdiri sendiri, tetapi selalu berkaitan erat dengan konteks sosial tempat tindakan itu terjadi. Teori ini mengkaji bagaimana praktik-praktik—yakni tindakan yang dilakukan secara rutin—dapat direproduksi dan ditransformasikan seiring waktu. Di dalamnya terdapat dinamika antara struktur sosial yang membatasi dan memungkinkan, serta agensi individu yang memiliki kapasitas untuk bertindak.

Praktik sebagai Titik Pusat

Dalam teori ini, “praktik” adalah konsep kunci. Praktik mencakup aktivitas fisik maupun mental, keterlibatan dengan objek material, serta dimensi afektif seperti emosi dan motivasi. Praktik-praktik sosial bukan hanya pola perilaku yang diulang-ulang, tetapi juga mencerminkan nilai, norma, dan makna dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan kata lain, kita bukan hanya melakukan sesuatu, tetapi menjadi sesuatu melalui apa yang kita lakukan.

Struktur dan Agensi: Hubungan Dua Arah

Salah satu kekuatan teori praktik sosial adalah kemampuannya menjembatani perdebatan antara struktur dan agensi. Di satu sisi, individu dibentuk oleh struktur sosial seperti institusi, norma, dan konvensi. Namun di sisi lain, individu juga memiliki kapasitas untuk mereproduksi, menyesuaikan, bahkan mengubah struktur tersebut melalui praktik mereka. Inilah dinamika sosial yang terus berlangsung dalam kehidupan sehari-hari.

Praktik Itu Dinamis dan Kontekstual

Pierre Bourdieu menekankan bahwa praktik sosial tidaklah statis. Ia tumbuh, berubah, dan beradaptasi. Ketika individu berinteraksi dalam konteks yang berbeda—baik secara historis maupun sosial—praktik-praktik baru dapat muncul dan yang lama bisa mengalami modifikasi. Ini menegaskan bahwa perubahan sosial sering kali berakar dari hal-hal yang tampak biasa: rutinitas yang dijalani bersama.

Dimensi Waktu dalam Praktik

Praktik selalu berlangsung dalam waktu. Ia tidak hanya terjadi saat ini, tetapi juga membawa jejak masa lalu dan membentuk kemungkinan masa depan. Cara kita mengulangi tindakan tertentu dan bagaimana tindakan tersebut diingat atau diwariskan menciptakan dimensi temporalitas yang khas—membentuk kesinambungan budaya dalam masyarakat.

Belajar, Menjadi, dan Identitas

Melalui keterlibatan dalam praktik-praktik sosial, seseorang belajar dan membentuk dirinya. Identitas tidak sekadar diberikan, melainkan dikembangkan melalui partisipasi aktif dalam praktik komunitas. Dari sinilah seseorang menjadi “praktisi” yang tidak hanya mengetahui apa yang dilakukan, tetapi juga menghayati nilai dan tujuan di balik tindakannya.

Pierre Bourdieu dan Gagasan Habitus

Pierre Bourdieu, sosiolog asal Prancis, adalah tokoh utama dalam pengembangan teori praktik sosial. Konsep kunci lain yang ia tawarkan adalah habitus—struktur mental dan disposisi yang dibentuk oleh pengalaman sosial kita. Habitus membantu menjelaskan mengapa kita bertindak dengan cara tertentu secara otomatis, tanpa harus berpikir panjang.

Penutup

Pada akhirnya, teori praktik sosial menawarkan cara pandang yang mendalam dan menyeluruh terhadap kehidupan sosial. Ia membantu kita memahami bahwa perubahan besar dalam masyarakat sering kali berawal dari perubahan kecil dalam praktik sehari-hari. Kita bukan hanya ada dalam dunia sosial, tetapi juga membentuknya melalui apa yang kita lakukan—berulang kali dan bersama-sama.

“Kita adalah apa yang kita lakukan secara berulang. Maka keunggulan bukanlah tindakan, melainkan kebiasaan.” — Aristotle (dikutip kembali oleh Bourdieu dalam semangat praksis sosial)


Referensi
Bourdieu, P. (1977). Outline of a Theory of Practice. Cambridge: Cambridge University Press.

Dr. Dede Syarif

Dr. Dede Syarif adalah akademisi dan sosiolog UIN Sunan Gunung Djati Bandung, lulusan Sosiologi UGM. Ia aktif dalam pengembangan ilmu sosiologi, termasuk melalui short course di Jerman dan Australia. Pendiri Perspektif Sosiologi ini kini menjabat sebagai Ketua Program Studi Magister Sosiologi FISIP UIN Bandung.

Editor: Paelani Setia

Lulusan Sosiologi yang pernah mengikuti program pertukaran mahasiswa di Unisel, Selangor, Malaysia. Aktif menulis di bidang kajian sosiologi, agama, dan religious studies. Saat ini menjabat sebagai Manajer sekaligus Co-Founder komunitas kajian Perspektif Sosiologi.

Share artikel ini yuk!
Scroll to Top