Info

Dulu Mereka Demonstran, Kini Jadi Anggota Dewan: Siklus Hidup Para Aktivis

Siklus Kekuasaan ala Ibnu Khaldun

Ibnu Khaldun dalam Muqaddimah-nya menjelaskan bahwa kekuasaan memiliki pola yang berulang, seperti sebuah siklus. Ada masa perjuangan, kemenangan, puncak kejayaan, hingga akhirnya memasuki periode penurunan. Pola ini tidak hanya berlaku bagi dinasti atau kerajaan, tetapi juga bisa terlihat dalam perjalanan para aktivis yang bertransformasi menjadi penguasa.


Fase Perjuangan: Aktivis 1998

Pada tahun 1998, saat gelombang reformasi mengguncang Indonesia, banyak aktivis turun ke jalan melawan rezim Orde Baru. Demonstrasi besar-besaran berhasil menggulingkan kekuasaan yang sudah berkuasa lebih dari tiga dekade. Saat itu, nama-nama seperti Adian Napitupulu, Ahmad Doli Kurnia, Willy Aditya, Saleh Partaonan Daulay, hingga Habiburokhman adalah bagian dari barisan aktivis mahasiswa yang bersuara lantang melawan rezim. Mereka hadir sebagai simbol perlawanan generasi muda terhadap ketidakadilan dan otoritarianisme.


Fase Kemakmuran dan Pertumbuhan: Dari Jalanan ke Parlemen

Namun, waktu berjalan. Banyak dari aktivis reformasi itu kini masuk ke dalam sistem yang dulu mereka lawan. Ada yang menjadi petinggi partai politik, duduk di kursi DPR, menduduki jabatan di kementerian, hingga menjadi komisaris BUMN. Misalnya, Adian Napitupulu kini duduk di Komisi V DPR RI, Ahmad Doli Kurnia memimpin Baleg DPR RI, Willy Aditya menjadi anggota Komisi XIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay berada di Komisi VII, sementara Habiburokhman duduk di Komisi III DPR RI. Perubahan peran ini menunjukkan bagaimana “man of protest” berubah menjadi “man of power”.


Fase Kejatuhan dan Pergantian: Aktivis yang Dilawan

Ketika demonstrasi Agustus 2025 terjadi, ironi sejarah tampak jelas. Mereka yang dulu berdiri di barisan demonstran, kini berada di posisi kekuasaan yang dihadapi oleh para demonstran baru. Situasi ini seakan mengulang siklus yang diprediksi Ibnu Khaldun: setelah puncak kejayaan, akan ada fase penurunan dan kemungkinan tergantikan oleh kekuatan baru.


Menanti Episode Berikutnya

Pertanyaannya kini: akankah para mantan aktivis yang kini berada di lingkaran kekuasaan mampu bertahan, atau justru memasuki fase kejatuhan sebagaimana hukum siklus sejarah? Waktu yang akan menjawab. Yang pasti, perjalanan mereka menjadi pengingat bahwa perjuangan dan kekuasaan sering kali berputar dalam lingkaran yang sama.

Dr. Dede Syarif

Dr. Dede Syarif adalah akademisi dan sosiolog UIN Sunan Gunung Djati Bandung, lulusan Sosiologi UGM. Ia aktif dalam pengembangan ilmu sosiologi, termasuk melalui short course di Jerman dan Australia. Pendiri Perspektif Sosiologi ini kini menjabat sebagai Ketua Program Studi Magister Sosiologi FISIP UIN Bandung.

Editor: Paelani Setia

Lulusan Sosiologi yang pernah mengikuti program pertukaran mahasiswa di Unisel, Selangor, Malaysia. Aktif menulis di bidang kajian sosiologi, agama, dan religious studies. Saat ini menjabat sebagai Manajer sekaligus Co-Founder komunitas kajian Perspektif Sosiologi.

Share artikel ini yuk!
Scroll to Top